Pages

Subscribe:

Rabu, 20 April 2016

Pentingnya Bimbingan Karier Untuk Anak SD





MAKALAH
BIMBINGAN KARIR UNTUK ANAK SD
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah  Bimbingan Konseling Dibimbing Oleh
                                                Dr. Nanik Yuliati, M.Pd

Oleh :
Kelas A/ Kelompok 2

1.     Lailatul Musyarrafah                                                             150210204074
2.     Eka Nur Pusparini                                                                  150210204079
3.     Yulia Maulida H                                                                     150210204096
4.     Adiya Tri Wicaksono                                                             150210204116







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bimbingan karier merupakan bentuk layanan khusus usaha bimbingan di sekolah dengan tujuan penyiapan siswa untuk kehidupan kerja yang berhasil dan bertanggung jawab di dalam masyarakat. Bimbingan karier bukan satu kesatuan yang berdiri sendiri. Bukan pula suatu keistimewaan melainkan lebih merupakan penekanan.  Ia bagian, atau salah satu wujud kegiatan atau program umum bimbingan di dalam sekolah.
Sebagai usaha pendidikan, Bimbingan karier mempunyai fungsi penunjang pelaksanaan kurikulum yang berlaku. Maka bimbingan karier memusatkan pendidikan utamanya pada individu siswa dan pada penciptaan situasi belajar yang berpusat dan bertolak dari siswa-kebutuhannya, cita-cita pendidikan dan kariernya, ciri-ciri pribadinya dan masalahnya.
Pemberian informasi karier sebagai salah satu wujud  kegiatan bimbingan dimaksudkan untuk pada akhirnya digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Harus selalu diingat oleh konselor dan guru bahwa, segala cara serta siasat pembelajaran perlu diusahakannya sehingga keputusan karier yang diambil oleh individu siswa sendiri.
Perencanaan dan pemprogaman dalam bimbingan karier merupakan soal penting, tidak pandang apakah bimbingan karier itu diselenggarakan di sekolah yang kecil atau yang besar, dan apakah penyelenggaraannya di suatu sekolah itu masih baru atau sudah lama. Pengamatan terhadap pelaksanaan paket bimbingan karier di sekolah memberikan kesan seakan-akan hal itu terlepas dari keseluruhan program bimbingan dan pendidikan di seolah. Demikian juga diperoleh kesan bahwa penyelenggaraan itu bersifat rutin. Barangkali hal ini ada kaitannya dengan kelemahan dalam penugasan tenaga dan system rekrutmen tenaga bimbingan.
            Menghadapi era globalisasi dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin kompetitif, mengarahkan murid sedini mungkin mengenal karir merupakan upaya strategis dalam mempersiapkan generasi yang tangguh.
            Mungkin ada pihak-pihak yang masih meragukan apa tidak terlalu dini memberikan bimbingan karir di SD, namun dengan tahapan inilah justru karakteristik perkembangan karir bagi murid SD dapat memberikan wawasan kepada kita semua, bahwa dalam tahap perkembangan anak ada titik rawan yang dapat diintervensi sacara efektif.

B.    Rumusan Masalah
1.   Apa pengertian dari bimbingan karier tersebut ?
2.     Mengapa bimbingan karir di SD perlu dilaksanakan?
3 .    Apa tujuan diadakan pelaksanaan bimbingan karir di SD?
4.     Apa saja kegiatan kongkrit,tahapan, karakteristik, dan teknik bimbingan karir bagi murid SD?
5.   Apa peranan konselor sekolah dan petugas bimbingan ?
C.    Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk lebih memfokuskan kesadaran karir kepada murid dan memberikan wawasan bagi murid SD dalam memilih kariernya di masa depan.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian karier dan Bimbingan karier
         Istilah karir mungkin sering dikaitkan dengan oekerjaan atau jabatan. Untuk itu ada baiknya dikenali beberapa istilah khusus yang berkaitan dengan bimbingan karir, yakni:
a.   Karir: keseluruhan pekerjaan yang dialami seseorang dalam keseluruhan hidupnya. Secara lebih terbatas karir diartikan sebagai pengalaman kerja di dalam suatu bidang tertentu.
b.    Jabatan: suatu pekerjaan khusus atau kegiatan kerjaan tertentu.
c.    Perkembangan karir: keseluruhan perkembangan individu yang menekankan kepada proses persiapan, memasuki dan kemajuan dalam dunia pekerjaan.
d.    Pendidikan karir: kegiatan yang direncanakan untuk memberikan pengalaman kepada individu yang akan memberikan kemudahan perkembangan karir.
Masalah pekerjaan berbeda dari masalah pribadi tetapi saling berkaitan erat.
        Terdapat dua kecenderungan umum dalam mengartikan bimbingan karir, yaitu yang menekankan keterlibatan variable emosi dan kepribadian dalam pemilihan karir, dan yang menekankan kepada proses pengambilan keputusan dalam konteks perkembangan. Kecenderungan pertama mengartikan bimbingan karir sebagai bantuan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan untuk memasuki dan mengembangkan suatu jabatan. Sedangkan kecenderungan kedua (Super, 1951) merumuskan pengertian bimbingan karir sebagai proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran diri secara terintegrasi dan peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap kenyataan, mengkonversikan kedalam kenyataan dengan memberikan kepuasan kepada diri sendiri dan manfaat bagi masyarakat.
        Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi (mendorong) dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Bantuan tersebut menyangkup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan (karir).
        Didalam sekolah bimbingan karir dipandang sebagai proses perkembangan yang berkelanjutan dalam upaya membantu individu mempersiapkan karir melalui intervensi kurikuler yang berkaitan dengan; perencanaan karir, pengambilan keputusan, pengembangan keterampilan mengatasi masalah, informasi karir dan pemahaman diri.
        Bimbingan karir di SD diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir disekolah dasar juga berkaitan erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tidak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan belajar, pribadi, maupun social akan mendukung perkembangan karir peserta didik.
        Menurut Miller (1989, dalam Muro & Kotman, 1995) peranan konselor dalam bimbingan karir adalah membantu murid agar murid memiliki kesadaran diri, meningkatkan keterampilan diri, seperti dalam kerja sama, dan memberikan informasi tentang dunia kerja.

B.    Pentingnya Bimbingan Karir
Karir merupakan suatu yang sangat erat hubungannya dengan masalah pribadi. Individu yang mengalami masalah karir akan mengalami masalah pribadi juga. Bimbingan karir dipelajaari secara khusus, yang didasarkan kepada nggapan, bahwa:
Kebutuhan bimbingan karir akan jauh lebih besar daripada kebutuhan akan psikoterapi. Bimbingan karir mencakup suatu individu dari dalam dan luar secara keseluruhan
Bimbingan karir lebih bersifat terapeutik atau sebagai penyembuhan. Seperti yang dikemukakan oleh Super, bahwa dengan membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan lain secara tepat. Dengan demikian penyesuaian bimbingan karir membawa perbaikan dalam penyesuaian diri secaraa keseluruhan.
Psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti oleh bimbingan karir
C.    Tujuan Bimbingan Karir di SD
Menurut Muro dan Kotman (1995:351) Program bimbingan karir di SD  difokuskan pada kesadaran diri dan kesadaran karir (self and career awareness). Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragamkegiatan dan pekerjaan didunia sekitarnya, pengembangan sifat positif pada semua jenis pekerjaan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif.
Secara operasional, tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah:
a.    Mengenal macam – macam dan ciri – ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b.    Merencanakan masa depan
c.    Membantu arah pekerjaan
               d.   Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan
e.    Membantu mencapai cita – cita
Menurut Bailey dan Nihien (1989) , bahwa program pengembangan kesadaran karir di tingkat sekolah dasar, khususnya pada kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu, dan mencakup hal – hal berikut :
o    Informasi yang difokuskan kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan
o    Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia   kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang – orang sekitar tentang berbagai pekerjaan
o    Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang – orang yang bekerja di sekitarnya. Interaksi ini yang menjembatani murid SD dengan dunia kerja
o   Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana dan merasakan pekerjaan atau profesi yang dipilihnya
o   Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan.

D.    Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD
Perkembangan karir merupakan bagian dari perkembangan manusia, karena:
                 1.          Perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia.
                 2.          Perkembangan individu dipengaruhi oleh factor pembawaan dan lingkungan.
                 3.          Perkembangan adalah proses yang continue
                 4.          Program perkembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek dominan pada tahap perkembangan tertentu.
                 5.          Perkembangan individu mencangkup diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang dunianya.
                 6.          Perkembangan individual, sehingga adanya keragaman individual program intervensi termaksud bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut.

Berikut adalah penjelasan elemen-elemen perkembangan karir:
A.    Kesadaran diri; yaitu sadar akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntut pengembangan dan pemahaman diri dan identitas diri yang positif yang akan mempermudah keputusan karir yang efektif.
b. Kesadaran pendidikan; murid mengenal dan menyadari pentingnya pengembangan keterampilan dasar dan pengusaan isi pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan karir.
B.    Kesadaran karir: murid menyadari bahwa perkembangan karir berkembang melalui pendidikan dan pengalaman kerja dan memahami tentang adanya keragaman dunia kerja.
C.    Kesadaran ekonomis; memahami hubungan secara ekonomis antara ekonomi, gaya hidup dan pekerjaan.
D.    Pengambilan keputusan; menyadari bahwa pengambilan keputusan melibatkan tindakan dalam hal mengidentifikasikan alternative, memilih alternative yang konsisten dengan tujuan dan implementasi keputusan tersebut.
E.     Kompentensi awal; mengembangkan keterampilan kognitif yang diperlukan untuk memasuki dunia karir.
F.     Apresiasi dan sikap; internalisasi karir yang memberikan kepuasan baik secara pribadi maupun social.





E.    Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD
Bimbingan karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik, seperti: Terpadu dalam KBM, Paket bimbingan karir, pengamatan, Bacaan dan Nara Sumber. Berikut disajikan bahasan singkat dari masing-masing teknik.
a.     Terpadu dalam KBM
Teknik ini merupakan teknik yang paling memungkinkan mengingat pelaksanaan bimbingan di SD adalah guru. Dalam teknik terpadu, guru hendaknya meneliti materi kurikulum yang dapat disisipi bimbingan karir.
            Untuk memberikan gambaran lebih nyata bagaimana isi bimbingan karir dapat dipadukan dalam kegiatan belajar mengajar, berikut ini disajikan sebuah contoh. Seorang guru kelas III bermaksud memadukan isi bimbingan karir tentang: pemahaman hobi dan cita-cita dalam KBM. Langkah pertama, mencari mata pelajaran yang relevan, dan ditemukan pada pelajaran 5 bahasa Indonesia. Pelajaran 5 bahasa Indonesia membahas tentang kegemaran dan anak-anak. Langkah berikutnya adalah membuat satuan layanan bimbingan konseling.

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SD
A.   Topik bahasan      : Pemahaman Hobi dan Cita-cita
B.   Bidang bimbingan           : Bimbingan karir
C.   Jenis bimbingan   : Bimbingan kelompok
D.   Fungsi layanan     : Pemahaman diri dan pengembangan
E.   Sasaran layanan   : Siswa kelas III
F.    Uraian kegiatan   :


1.    Kegiatan awal:
a.    Memeriksa kehadiran siswa
b.    Memeriksa peralatan murid, seperti buku bahasa Indonesia, kertas warna  kuning dan hijau, gunting, dan lem.
c.    Apersepsi mengenai kegemaran anak.

2.    Kegiatan inti:
A.    Guru mengajak murid untuk membaca pelajaran 5 bahasa Indonesia, tentang kegemaran Anak-anak (soelaeman, dkk., 1997 : 70-71).
B.    Guru menempel gambar pohon harapan (cita0cita) pada papan tulis.
C.    Guru membagikan kertas yang telah diberi pola buah apel.
D.    Guru menyuruh murid menggunting buah apel pada kertas, masing-masing memperoleh buah apel, satu warna kuning dan satu lagi warna hijau.
E.     Guru menyruhkan murid untuk menuliskankegemaran dirinyapada kertas apel warna hiau dan menuliskan cita-cita pada apel warna kuning. Setelah diisi identiras diri murid, buah ape lapel ditempel pada pohon harapan.
F.     Guru bersama murid, mendiskusikan, siapa –siapa yang memiliki kegemaran yang diperkirakan telah menunjang cita-citanya, dan siapa yang belum.

3.    Kegiatan akhir:
Siswa mengerjakan LKS berkenaan dengan kegemaran anak-anak.

4.    Metode : instruksional

5.    Alat dan perlengkapan :
a.    Buku pelajaran bahasa Indonesia,jilid IIIC, LKS damn Balpoin.
b.    Gunting, kertas, lem, dan karton yang diberi gambar pohon harapan.

6.    Penilaian :
a.    Aktivitas siswa dalam kegiatan
b.    Pemahaman siswa akan materi bacaan
c.    Pemahan siswa akan kegemaran dan cita-citanya

b.     Paket Bimbingan Karir
Paket bimbingan karir dikemas berupa modul yang masing-masing paket terdiri dari satu topic dan sub topic pembahasan.
1)     Paket I: pemahaman diri
Sub topic yang dibahas dalam paket pemahaman diri adalah; bakat, minat, keadaan fisik, keadaan social,ekonomo, budaya, cita-cita.
2)     Paket II: pemahaman lingkungan
·       Sub topic yang dibahas untuk kelas I, dan kelas II: kemungkinan jabatan dan informasi jabatan, serta informasi pekerjaan.
·       Sub topic yang dibahas untuk kelas III dan IV. Pengantar pemahaman lingkungan, informasi jabatan, dan wiraswasta.
·       Sub topic yang dibahas untuk kelas V: informasi pendidikan, informasi pembangunan, kemungkinan jabatan dan wiraswasta.


3)     Paket III: hambatan dan mengatasi hambatan
Sub topic yang dibahas khusus untuk kelas V mencakup; prasangka, hambatan dari diri sendiri, hambatan dari luar.
4)     Paket IV: hambatan dan Cara mengatasi hambatan
5)     Paket ini khusus kelas V, sub topic yang dibahas adalah; informasi diri dan lingkungan, cita – cita dan gaya hidup, rencana untuk masa depan.

F. Materi Bimbingan Karir di SD
A.    Isi bimbingan karir untuk kelas rendah (I,II,III), mencakup:
a.      mengenalkan perbedaan antar kawan sebaya.
b.     menggambarkan perkembangan diri siswa
c.      menjelaskn bahawa bekeja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan.
d.     mengenalkan keterampilan yang dimiliki.
e.      menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah.
f.      mengenalkan macam-macam pekejaan yang dilakukan orang dewasa.
g.     mengenalkan kegiatan-kegiatan yang menarik.
h.     mengenalkan mengapa oang memilih suatu pekerjaan, dan pilihan itu masih dapt  berubah.
i.       menjelaskan bahwa khidupan masa depan dpat direncanakan dari sekarang.
j.       mengenalkan bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran.
k.     menjelaskan bahwa pekerjaaan seseorang dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya.

B.    isi bimbingan karir untuk kelas tinggi (kelas IV,V.VI):
a.      menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil.
b.     melatih siswa menggambarkan kehidupan dimasa yng akan dating.
c.      membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dengan pria.
d.     menjelaskan jenis-jenis keterampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu.
e.      melatih siswa membayangkan hal-hal yang dilakukan kira-kira 25 tahun yang akan datang.
f.      membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya.
g.     menjelaskan pengaruh nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan.
h.     membimbing siswa untuk memperkirakan bahwa meneladani tokoh panutan dapat mem[pengaruhi karir.
i.       melatih siswa meencanakan pekerjaan yang cocok dengan dirinya pada masa dewasa nanti.
j.       membimbing siswa berdiskusi tentang pengaruhpekejaan orang terhadap kehidupan anak.
k.     melatih murid melihat hubungan antara minat dan kemampuan.
l.       mengenalkan macam-macam untuk menilai kemajuan prestasi.
m.   mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar.
G.   Contoh konkrit pemberian bimbingan karier di Sekolah Dasar.
Bimbingan karir dengan  paket merupakan cara baru dalam penyajian dan pendekatan. Sebelum model buku paket, bimbingan karir telah pula diberikan melalui beberapa cara antara lain :
a.      Pengajaran Unit ( Unit Teaching )
Yaitu bimbingan karir yang dilaksanakan melalui pengajaran unit, baik secarakhusus maupun terintegrasi dengan kegiatan kurikuler.
b.     Hari Karir ( Career day )
Yaitu pada hari – hari tertentu yang dipilih dan ditetapkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitanan dengan pemahamn diri dan pengembangan karir, sehingga diharapkan setelah melalui proses yang cukup setiap siswa akan memiliki bekal menghadapi masa depan optimis, percaya pada diri sendiri dan penuh kreatifitas. Kelemahan hari karier adalah acara ini bisa mengganggu jalannya pelajaran sehari-hari. Untuk mengatasi kelemahan ini hari karier diselenggarakan dengan mengambil waktu yang lebih pendek sekali acara.
c.      Kegiatan Homeroom
Yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dalam kelas bersama guru atau pembimbing atau wali kelas dengan menciptakan situasi seperti di rumah sehingga terdapat hubungan yang intim dan terbuka serta menyenangkan. Tujuan kegiatan ini adalah :
                         1.          untuk lebih memahami siswa
                         2.          mengadakan hubungan yang lebih akrab dengan siswa
                         3.          untuk membantu kesulitan dan kebutuhan siswa
                         4.          Bentuk kegiatannya bisa bervariasi atau berbeda – beda, tetapi isi kegiatannya dan maksudnya sama. Bentuk yang biasanya dikenal adalah sebagai  Sistem guru kelas untuk SD
·       Besarnya kelompok antar 5 – 15 orang.
·       Pelaksanaan Homeroom ada 2 macam yaitu :
·       Kelompok tetap
·       Membutuhkan kemampuan yang menyeluruh dari guru atau wali kelompok /guru pembimbing
·       Kelompok bertukar
Setiap kali pembimbingan diberikan oleh guru/wali kelompok/guru pembimbingyang berbeda. Sistem ini pengelolaanya lebih sulit, tetapi guru pembimbing dapat mengadakan spesialisasi.
d.     Karyawisata
Yaitu melalui kunjungan – kunjungan ke berbagai obyek tertentu yang ada kaitannya dengan pengembangan karier siswa.dalam kegiatan ini siswa diberi tugas yang disesuaikan dengan kecakapan dan tingkat tanggung jawab, kebutuhan dan minatnya. Untuk melaksanakan karyawisata dilakukan 3 langkah yaitu :
     1.          Persiapan Karyawisata berupa diskusi menentukan obyek, pembagian tugas, dan mengumpulkan informasi.
     2.          Pelaksanaan karyawisata dengan mengamati, wawancara, mencatat, dan menggambar.
     3.          Pengolahan hasil karyawisata berupa pembuatan laporan.

a.      Ceramah Nara sumber
Yaitu ceramah yang diberikan oleh nara sumber yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan yag sesuai dengan kebutuhan dalam rangka pengembangan karir.
e.      Wawancara dengan pekerja
Dilakukan oleh siswa secara langsung terhadap mereka yang terlibat langsung dengan sesuatu jenis pekerjaan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang suatu karir tertentu sehingga dapat mengembangkan konsep diri siswa.

f.      kegiatan kurikuler
yaitu dalam bagian dari proses belajar mengajar bidang studi tertentu di dalamnya ada bagian yang bersifat kerja atau ketrampilan tertentu yang secara otomatis mampu merangsang siswa untuk berkarya / berkariri sesuai dengan minat dan kemampuannya.

 Sekedar bahan pembanding berikut ini disajikan program bimbingan di SD Florida (1989).
a.      Pengetahuan diri (self-knowledge)
                 1.          Memperoleh pengetahuan tentang pentingnya konsep pengembangan karir.
                 2.          Mengembangkan keterampilan untuk berinteraksi dengan yang lain.
                 3.          Mengembangkan kesadaran  pentingnya akan pengembangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir.

b.     Pengembangan pendidikan jabatan:
                         1.          Mengembangakan kesadaran akan pentingnya prestasi pendidikan untuk mempeoleh peluang karir
                         2.          Mengembangkan kesadaran hubungan kerja untuk belajar.
                         3.          Mengembangkan  kesadaran pentingnya tanggung jawab dalam melakukan hubungan antar pribadi, memiliki kebiasaan bekerja dengan sebaik-baiknya, dan peluang karir
                         4.          Memperoleh keterampilan dalam memahami dan menggunakan informasi karir.
                         5.          Memperoleh kesadaran bagaimana hubungan karir terhadap kebutuhan dan fungsi masyarakat.
                         6.          Perencanaan dan eksplorasi karir
                         7.          Mengembangkan kesadaran hubungan antar peran kehidupan, gaya kehidupan dan karir.
                         8.          Mengembangkan kesadaran perbedaan pekerjaan dan perubahan peran jenis kelamin.


H. Peranan Konselor Sekolah atau Petugas Bimbingan
Perlunya keterlibatan seluruh staf sekolah memberikan layanan karier mengingat sifat bimbingan  yang merupakan usaha pendidikan. Tidak ada anggota staf yang bisa terbebas dari tanggung jawab pendidikan, apakah ia tenaga akademis, tenaga usaha kantor, bahkan seorang pesuruh sekolah atau sopir bus sekolah sekalipun mempunyai tanggung jawab pendidikan juga. 
Konselor sekolah atau petugas bimbingan memegang peranan yang utama dan penting artinya kegiatan bimbingan karir dapat macet atau terbengkalai bila Konselor Sekolah atau Petugas Bimbingan itu kurang bertanggung jawab, kurang berkemampuan, kurang mendapatakan kesempatan mengembangkan diri dan kurang berinisiatif/kreatif. Perlu diketahui bahwa konselor berperan utama sebagai penanggung jawab khusus Bimbingan dan Konseling, Pembuat dan pelaksana programOrang yang paling berwenang di dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.
Mengenai tenaga pembimbing, disamping konselor di suatu sekolah, bisa ada jabatan konselor kepala yaitu bergantung pada besar-kecilnya populasi. Misal sekolah dengan populasi sekitar seribu orang maka lebih bisa diangkat seorang konselor kepala yang membawahi konselor regular. Masing-masing memiliki tugas pokok dalam layanan bimbingan khususnya bimbingan karier yaitu :
A.    Konselor Kepala
     1.          Membantu kepala sekolah dalam menyusun program bimbingan, khususnya bimbingan karier, dengan memadukan pada keseluruhan program pendidikan sekolah (pengajaran).
     2.          Bertindak sebagai koordinator kegiatan-kegiatan program bimbingan.
     3.          Menerima siswa (klien) yang dirujuk kepadanya oleh konselor dan staf lainnya untuk ditangani kasusnya malalui proses konseling.
     4.          Membantu staf dalam melaksanakan programnya, memberi saran atau konsultasi teknik.
     5.          Menyediakan bahan-bahan keperluan untuk staf bimbingan dan juga staf pengajaran khususnya bahan informasi karier termasuk abstrak dan pembuatannya.
     6.          Menyelenggarakan dan memimpin pertemuan kasus (berhubungan dengan masyarakat dan menggunakan sumber masyarakat untuk pelaksanaan programnya)
     7.          Menjalin kerjasama dengan guru kelas dalam pengembangan dan penyelenggaraan pengajaran dan kegiatan lain berorientasi pada karier.
     8.          Membantu kepala sekolah dalam kegiatan penilaian keefektifan program bimbingan dengan ikut dalam perancangannya
B.    Konselor
     1.          Mengumpulkan data seluruh siswa yang menjadi tanggung jawabnya, mengusahakan untuk terus diperbaruhi. Berupa data pribadi untuk perencanaan karier (prestasi belajar, cita-cita, kemampuan ekonomi orang tua, hasil tes IQ, tes bakat dll)
     2.          Megumpulkan bahan informasi karier dan informasi-informasi lainnya
     3.          Membantu konselor  kepala dalam penyelenggaraan survey masyarakat sekitar.
     4.          Memberikan informasi pendidikan dan karier kepada siswa, dan menyelenggarakan berbagai bimbingan kelompok.
     5.          Memberikan konseling karier pada siswa, konseling kelompok dengan menerapkan berbagai pendekatan yang cocok dengan kasus siswa.
     6.          Melaksanakan tugas layanan penempatan kurikulum/pengajaran dan penempatan karier dengan jalan membantu siswa memperoleh penempatan di sekolah (jurusan/program prakarya).
     7.          Menindak lanjuti keputusan penempatan siswa di sekolah atau ditempat kerja dengan mengadakan hubungan pada siswa secara berkala dan mempelajari kinerjanya.
     8.          Membantu guru dalam memahami murid-murid di kelasnya dengan menafsirkan data hasil tes dan inventory untuk kepentingan bimbingan karier dan pengajaran.
     9.          Membantu guru dalam kegiatan-kegiatan pengajaran dan kegiatan lain.
Guru BK juga diharapkan menyiapkan diri dengan berbagai informasi mengenai macam pendidikan atau pekerjaan yang bisa dipilih sesuai dengan kemampuan dan kondisi nya, termasuk cara memperoleh kesempatan dan persyaratan yang harus dipenuhi
Konselor Sekolah atau Petugas Bimbingan bekerjasama dengan walikelas atau guru bidang studi untuk dapat memanfaatkan jam-jam yang ada atau kosong sehingga pemberian bimbingan karir tak selalu jam-jam terakhir saja. Konselor harus lincah dan penuh inisiatif untuk selalu dapat melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Kepala Sekolah/Wakil urusan kurikuler, kesiswaan, sarana/prasaran dan bagian humas. Sebab dengan pendekatan dan kerjasama ini kemungkinan saja jadwal dapat diatur, fasilitas diperhatikan, hubungan dengan personalia luar sekolah dapat dilaksanakan.
Selain itu, Panduan dari Kementerian Pendidikan Nasional – Direktur Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2009, memberikan
rincian lebih jauh mengenai tugas-tugas Guru BK/Konselor dan Inspektur
Sekolah. Di bawah ini adalah rangkumannya:
     1.          Guru BK/Konselor harus bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan setidaknya bagi 150 orang peserta didik dan tidak boleh lebih
dari 250 peserta didik setiap tahunnya. Guru BK/Konselor yang diberi tugas
tambahan sebagai Kepala Sekolah mengampu minimal 40 orang peserta
didik dan Wakil Kepala Sekolah minimal 80 orang peserta didik yang
menjadi kewajibannya dalam pelayanan BK. Konselor harus bekerja 24 jam
per minggu dengan peserta didik.
     2.          Inspektur sekolah harus mengawasi antara 40 dan 60 orang Guru BK/
Konselor dan melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut:
o   Perumusan rencana aksi tahunan dan semester dan memantau
program-program (Rencana Kepengawasan Bimbingan dan Konseling,
RKBK) yaitu isu-isu rinci yang perlu ditangani, tujuan, indikator
keberhasilan, strategi/metodologi, sumber daya yang dibutuhkan,
instrumen penilaian dan pemantauan.
o   Penerapan kegiatan pemantauan dan pembinaan, sebagai bagian
dari kegiatan pemantauan ruti n di tingkat kotamadya. Pemantauan
tersebut akan berfokus pada kapasitas Guru BK/Konselor untuk
merencanakan, menerapkan, dan menilai proses konseling.
Pemantauan ini akan meliputi interaksi tatap muka antara pengawas
dan Guru BK/Konselor. Pemantauan akan didokumentasikan dalam
sebuah laporan sekolah.
o   Kegiatan-kegiatan pembangunan kapasitas diselenggarakan paling
sedikit tiga kali per semester sebagai bagian dari petemuan kelompok
Guru BK/Konselor (Musyawarah Guru Pembimbing, MGP) untuk
memperkenalkan metodologi-metodologi baru.
Prayitno (2004) juga menggarisbawahi bahwa penerapan konseling di sekolah
yang berhasil membutuhkan dukungan dari pihak-pihak lain, khususnya Kepala
Sekolah, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan layanan konseling,
khususnya:
o   Mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan program, serta
menyediakan panduan bagi terselenggaranya layanan BK.
o   Menyediakan sarana dan prasarana, staf serta kelengkapan lainnya
bagi terselenggaranya pelayanan BK yang efisien dan efektif.
o   Mengawasi dan membina kinerja Guru BK/Konselor dalam
mengembangkan kemampuan mereka untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program bimbingan dan konseling,serta dalam mengembangkan profesionalitas mereka.

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Teknik bimbingan karir di SD dapat difariasikan dari yang terpadu penyampaian paket  bimbingan karir, melalui observasi, media bacaan dan elektronika, serta mengundang nara sumber yang relevan dengan tingkat perkembangan anak.
Ada beberapa kecenderungan yang dirasakan sampai saat ini dalam membantu individu memilih dan melakukan penyesuain karir. Pendekatan yang paling dominan adalah yang memutuskan diri pada individu, pekerjaan dan hubungan di antara keduanya. Model ini disebut model Trait dan factor yang menekankan kepada penggunaan tes dan informasi jabatan. Pandangan lain menganggap bahwa masalah pemilihan dan penyesuaian karir adalah masalah kepribadian, baik itu disebut konsep diri maupun kebutuhan. Prinsip ini dianut oleh pendekatan bimbingan yang berpusat kepada klien. Kecenderungan lain memandang bahwa pemilihan karir adalah suatu proses perkembangan yang terbuka sepanjang hidup individu dan hal ini merupakan kebalikan dari pendekatan prilaku yang menekankan kepada intervensi dalam proses pilihan dan tidak memperhatikan karir mana yang dipilih individu (isi).
 Masalah karir sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan dari masalah pribadi. Individu yang mengalami masalah karir akan mengalami masalah pribadi juga. Oleh karena itu bimbingan karir dan bimbingan pribadi sangat erat kaitannya.
Periode perkembangan karir dari sejak lahir hingga usia 14 tahun adalah proses fantasi, sedangkan super memberikan label perkembangan karir pada usia 4 s.d 14 tahun sebagai periode tentative.
Konselor sekolah atau petugas bimbingan memegang peranan yang utama dan penting artinya kegiatan bimbingan karir dapat macet atau terbengkalai bila Konselor Sekolah atau Petugas Bimbingan itu kurang bertanggung jawab, kurang berkemampuan, kurang mendapatakan kesempatan mengembangkan diri dan kurang berinisiatif/kreatif. Perlu diketahui bahwa konselor berperan utama sebagai penanggung jawab khusus Bimbingan dan Konseling, Pembuat dan pelaksana programOrang yang paling berwenang di dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.

B.    Saran
o   Dalam pengasuhan anak orangtua harus memperhatikan tingkat perkembangan dan keterampilan anak agar dapat terlihat minat dan bakatnya untuk sebagai penunjang karir kedepannya.
o   Semua perilaku orangtua yang baik atau buruk akan ditiru oleh anak, oleh karena itu perlunya orangtua untuk menjaga setiap perilakunya baik di dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaannya sehingga anak akan meniru sikap positif dari orangtua dan dapat menjadikan pekerjaan orangtua sebagai contoh yang baik.
o   Karir anak harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi anak, ada kalanya orangtua bersikap demokratis, ada kalanya juga harus bersikap otoriter, ataupun bersikap permisif tidak melulu memaksakan kehendak orangtua, anak harus jadi apa yang orangtua mau.







Daftar Pustaka

2013.Bimbingan Karier di SD.
2011.Buku PanduanPelayanan Bimbingan Karir bagi Guru Bimbingan Konseling/Konselor pada satuan Pendidikan Dasar dan Menengah – Mendukung Peningkatan Ketersediaan antara Pilihan Pendidikan Pemuda Indonesia dan Pekerjaan yang tersedia di Pasar / Kantor Perburuhan Internasional– Jakarta: ILO, 2011.
2014. Bimbingan Bagi Pengembangan Wawasan Karir Murid SD.
            http://www.e-dukasi.net(diakses pada tanggal 15-11-2015)
Sunaryo Kartadinata, dkk. 1998. Bimbingan di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti.

Noor,Fatimah.2013. CARA-CARA PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH.

http://fatimahnooor.blogspot.co.id/2013/06/cara-cara-pemberian-bimbingan-karir-di.html(diakses pada tanggal 15-11-2015)






0 komentar:

Posting Komentar